Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok setengah penduduk dunia. Sekitar 1.750
juta jiwa dari sekitar 3 milyar penduduk Asia, termasuk 200 juta lebih penduduk
Indonesia memanfaatkan padi sebagai bahan makan pokok. Luas areal pertanaman
padi sekitar 100 juta ha, dan lebih dari 90% terdapat di Asia Selatan, Timur,
dan Tenggara (Semangun, 2004).
Perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi pangan yang begitu
pesat, memungkinkan meningkatnya produksi baik dalam hal kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan produksi ini masih dibayangi oleh laju pertumbuhan
jumlah penduduk yang cukup tinggi (Aksi Agraris
Kanisius, 2006).
Berdasarkan
data BPS (2011), produksi beras Indonesia pada tahun 2006 sebesar 54,45 juta
ton, tahun 2007 sebesar 57,16 juta ton, tahun 2008 sebesar 60, 32 juta ton,
tahun 2009 sebesar 64,32 juta ton, tahun 2010 sebesar 64,41 juta ton (angka
sementara), dan perkiraan tahun 2011 sebesar 67,31 juta ton (angka ramalan I).
Data menunjukkan jumlah produksi beras mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Peningkatan ini dikhawatirkan tidak akan mencukupi kebutuhan beras yang
terus meningkat seiring penambahan penduduk.
Padi
merupakan tanaman menyerbuk sendiri. Penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel
gamet jantan (serbuk sari) dengan sel gamet betina (putik) pada satu bunga yang
sama atau bunga yang berbeda pada satu tanaman yang sama (Nasir, 2001). Metode
pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri meliputi introduksi, seleksi dan
hibridisasi. Introduksi adalah mendatangkan tanaman dari daerah lain. Tanaman
introduksi dapat memperkaya plasma nutfah atau sumber keragaman genetik. Seleksi
dilakukan untuk memilih tanaman yang memiliki sifat unggul. Hibridisasi atau
persilangan bertujuan untuk menggabungkan sifat baik dari kedua tetua (Sunarto,
1997).
Persilangan
tanaman padi dapat berlangsung secara alami dan buatan Persilangan padi secara
alami berlangsung dengan bantuan angin. Persilangan padi secara buatan dilakukan dengan campur tangan manusia.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan membuat kombinasi
persilangan untuk menghasilkan tanaman yang sesuai dengan keinginan (Supartoto,
2006).
BB Padi
mempunyai peran strategis dalam inovasi
teknologi budidaya padi untuk mendukung
penyediaan beras yang mencukupi sumber pangan sebagian besar penduduk
Indonesia. Penelitian tentang Varietas Unggul Baru (VUB) dan teknologi
pendukung merupakan tugas utama penelitian BB Padi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar