Rabu, 21 Maret 2012

Padi (Oryza sativa L.)


Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok setengah penduduk dunia. Sekitar 1.750 juta jiwa dari sekitar 3 milyar penduduk Asia, termasuk 200 juta lebih penduduk Indonesia memanfaatkan padi sebagai bahan makan pokok. Luas areal pertanaman padi sekitar 100 juta ha, dan lebih dari 90% terdapat di Asia Selatan, Timur, dan Tenggara (Semangun, 2004).
Perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi pangan yang begitu pesat, memungkinkan meningkatnya produksi baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Peningkatan produksi ini masih dibayangi oleh laju pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup tinggi (Aksi Agraris Kanisius, 2006).
Berdasarkan data BPS (2011), produksi beras Indonesia pada tahun 2006 sebesar 54,45 juta ton, tahun 2007 sebesar 57,16 juta ton, tahun 2008 sebesar 60, 32 juta ton, tahun 2009 sebesar 64,32 juta ton, tahun 2010 sebesar 64,41 juta ton (angka sementara), dan perkiraan tahun 2011 sebesar 67,31 juta ton (angka ramalan I). Data menunjukkan jumlah produksi beras mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini dikhawatirkan tidak akan mencukupi kebutuhan beras yang terus meningkat seiring penambahan penduduk.
Padi merupakan tanaman menyerbuk sendiri. Penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel gamet jantan (serbuk sari) dengan sel gamet betina (putik) pada satu bunga yang sama atau bunga yang berbeda pada satu tanaman yang sama (Nasir, 2001). Metode pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri meliputi introduksi, seleksi dan hibridisasi. Introduksi adalah mendatangkan tanaman dari daerah lain. Tanaman introduksi dapat memperkaya plasma nutfah atau sumber keragaman genetik. Seleksi dilakukan untuk memilih tanaman yang memiliki sifat unggul. Hibridisasi atau persilangan bertujuan untuk menggabungkan sifat baik dari kedua tetua (Sunarto, 1997).
Persilangan tanaman padi dapat berlangsung secara alami dan buatan Persilangan padi secara alami berlangsung dengan bantuan angin. Persilangan padi secara buatan dilakukan dengan campur tangan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan membuat kombinasi persilangan untuk menghasilkan tanaman yang sesuai dengan keinginan (Supartoto, 2006).
BB Padi mempunyai peran strategis dalam inovasi teknologi budidaya padi untuk mendukung penyediaan beras yang mencukupi sumber pangan sebagian besar penduduk Indonesia. Penelitian tentang Varietas Unggul Baru (VUB) dan teknologi pendukung merupakan tugas utama penelitian BB Padi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar